Utang hingga Cemburu: Motif di Balik Penembakan Siswi SMP Semarang

Kasus penembakan yang menimpa seorang gadis di sebuah indekos di Kota Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku, yang ternyata adalah ayah dari teman korban. Insiden tragis ini terjadi di sebuah indekos di daerah Pusponjolo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Rabu malam sekitar pukul 22.30 WIB. Pelaku, Donny Sofiawan (44), warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, telah ditangkap oleh pihak berwajib.

Korban, yang berusia 14 tahun dan masih berstatus siswi SMP, diketahui sebagai kakak kelas dari putri pelaku. Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, pelaku datang ke indekos tersebut dengan niat yang buruk. Dalam keadaan marah, dia mencari korban karena menduga bahwa anaknya telah dijual kepada pria hidung belang. Ketika bertemu dengan korban, emosi pelaku tak terkendali dan dia menembakkan pistol air soft gun ke arah gadis tersebut.

Donny, pelaku dalam kasus ini, mengungkapkan bahwa putrinya mengeluh sakit saat buang air kecil dan mengaku telah melakukan hubungan intim dengan seorang pria di indekos korban. Donny melaporkan kejadian tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Semarang setelah mengetahui bahwa anaknya menjadi korban kejahatan seksual. Selain itu, Donny juga merasa kesal karena ibu korban belum melunasi hutang sebesar Rp 2 juta.

Dalam pengakuan kepada penyidik Polrestabes Semarang, Donny juga mengungkapkan bahwa dia memiliki hubungan asmara dengan korban. Dia merasa cemburu dan curiga bahwa korban bekerja sebagai pekerja seks. Namun, pihak berwajib masih melakukan pendalaman terkait hal ini.

Akibat perbuatannya, Donny dijerat dengan Pasal 76 C Juncto Pasal 80 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPU Nomor 1 Tahun 2016 perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dia dapat dihukum dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72 juta.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, juga mengungkapkan bahwa pelaku memang memiliki hubungan asmara dengan korban. Namun, pihak berwajib masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.

Kasus penembakan ini merupakan tragedi yang menyedihkan dan harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga emosi dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan bijaksana. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *