Pemerintah Akan Bangun Tanggul Laut Sepanjang 958 Kilometer dari Cilegon ke Gresik

Pemerintah berencana membangun tanggul laut sepanjang 958 kilometer dari Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Rencana megah ini diumumkan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta. Proyek tanggul laut ini merupakan respons atas penurunan muka tanah di Jakarta dan ancaman banjir.

Menurut Dody, proyek tanggul laut ini merupakan kelanjutan dari trial pembangunan tanggul sepanjang 43 kilometer dari Tangerang ke Bekasi beberapa tahun lalu. Kerja sama dengan Korea Selatan dan Belanda telah memberikan dukungan dalam perencanaan desain dasar proyek ini. Kolaborasi antara Indonesia, Korea Selatan, dan Belanda dimulai pada 2016 untuk rehabilitasi lingkungan Pesisir Teluk Jakarta.

Pada Februari 2017, dibentuklah Unit Manajemen Proyek Pengembangan Pesisir Terpadu Ibukota Nasional (PMU NCICD). Pada tahun 2020, PMU NCICD bersama trilateral ini merumuskan Rencana Keselamatan Banjir Terpadu (IFSP) dengan fokus utama pada penyediaan air bersih, sanitasi sungai, dan pengendalian banjir.

Kementerian PU telah menyelesaikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatilihur I yang mampu memasok air bersih 4.000 liter per detik untuk wilayah Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Saat ini, sedang disiapkan konstruksi SPAM Regional Karian Serpong dan SPAM Regional Djuanda/Jatiluhur II dengan kapasitas yang lebih besar.

AHY menyoroti pentingnya pembangunan giant sea wall dan kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan adanya tanggul laut raksasa ini, pantai utara Jakarta, Tangerang, dan Bekasi diharapkan menjadi lebih aman dari ancaman banjir dan abrasi.

Presiden Prabowo sangat mendukung rencana ini karena keselamatan dan kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas utama pemerintah. Diharapkan dengan adanya tanggul laut sepanjang 958 kilometer ini, Jakarta dan sekitarnya akan lebih terlindungi dari bencana banjir dan abrasi.

Semangat pembangunan infrastruktur yang aman dan berkelanjutan harus terus ditingkatkan demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antar negara dan sektor merupakan kunci keberhasilan dalam menangani tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Dengan adanya proyek tanggul laut ini, diharapkan Jakarta dan sekitarnya dapat terhindar dari ancaman banjir dan abrasi yang selama ini mengintai. Keberlanjutan proyek ini harus terus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan keberhasilannya dalam melindungi lingkungan dan masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *