Beberapa situs pemerintah Indonesia diduga telah diretas oleh hacker. Salah satu situs yang dilaporkan telah diretas adalah laman resmi Portal Informasi Indonesia dengan alamat web (URL) indonesia.go.id. Menurut KompasTekno, situs tersebut kini tidak dapat diakses. Saat kami mencoba melihat kembali tampilan situs Indonesia.go.id saat diretas menggunakan arsip web Wayback Machine, situs tersebut menampilkan halaman berwarna hitam dengan instrumental lagu Wajib Nasional “Gugur Bunga”. Di atas poster “Peringatan Darurat” bergambar Burung Garuda dengan latar belakang biru, terdapat tulisan “Stamped by” (dicap oleh) berwarna putih, dan “Indonesian Peoples” (orang Indonesia) berwarna merah.
Poster Burung Garuda berlatar belakang biru ini kemudian tersebar di media sosial dan dianggap sebagai bentuk perlawanan masyarakat terhadap rencana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk mengesahkan RUU Pilkada 2024 yang dapat mengubah syarat pencalonan kepala daerah. Di bawah poster tersebut, terdapat tulisan “For Indonesian Government” (untuk pemerintah Indonesia) yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap politik dinasti dan keinginan untuk menjaga keadilan.
Daftar username seperti Mr.Vangke, Dimax66, LittleKurova, dan lain-lain kemungkinan merujuk pada hacker yang meretas situs Indonesia.go.id. Tulisan “Keadilan Rakyat Kecil” juga tercantum di situs tersebut. Situs Indonesia.go.id bukan satu-satunya yang diretas oleh para hacker. Ada puluhan situs lainnya yang juga dilaporkan diretas. Daftar situs yang diretas dibagikan di grup Indonesia Hacker People di aplikasi pesan instan Telegram.
Situs hackmck.pages.dv juga membagikan alamat-alamat situs pemerintah yang telah diretas, termasuk kejaksaan.go.id, dprd.mojokertokota.go.id, ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/cache/, dan masih banyak lagi. Setiap situs diretas menampilkan pesan yang berbeda-beda, tapi intinya tetap sama, yaitu untuk menunjukkan perlawanan masyarakat secara online.
Sebagai contoh, situs dprd.mojokertokota.go.id menampilkan halaman berwarna hitam dengan tulisan “Touched by Rakyat Indonesia” dan pesan-pesan moral untuk anak-anak dan orang tua. Situs ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/cache/ memutar latar belakang video dari acara televisi Mata Najwa dengan pesan yang mengecam keputusan DPR yang dianggap melanggar konstitusi.
Indonesian Hacker People menyatakan bahwa mereka melakukan aksi retas terhadap situs-situs pemerintah sebagai bentuk aspirasi dan perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil. Mereka ingin menyampaikan pesan mereka melalui mural online dan menunjukkan bahwa rakyat kecil juga memiliki suara dalam politik.
Aksi retas situs pemerintah ini merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk menegakkan keadilan dan menolak praktik politik dinasti. Dengan cara ini, mereka berusaha menyuarakan aspirasi dan keinginan mereka agar didengar oleh pemerintah. Semoga tindakan ini dapat membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia.