Rekayasa Politik atau Alasan Sejati? PAN Ingin Gandeng Ridwan Kamil dan Bima Arya di Pilkada Jabar

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengklaim bahwa Ridwan Kamil atau RK berencana untuk menggandeng mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebagai wakilnya dalam pemilihan gubernur Jawa Barat pada tahun 2024. Menurut Eddy, isu tersebut sering dia dengar dalam percakapan politik belakangan ini. Dia menyebutkan bahwa Bima Arya adalah salah satu dari dua kader yang disiapkan PAN untuk diusung dalam Pilgub Jabar. “Kami telah memutuskan untuk mendukung Kang Bima Arya dan Teh Desy Ratnasari sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur dalam Pilkada Jawa Barat,” kata Eddy di Jakarta pada Rabu, 3 Juli 2024 seperti dilansir oleh Antara.

Dengan adanya rencana tersebut, Eddy mengatakan bahwa PAN memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan di Jawa Barat. Dia menekankan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang strategis dalam politik Indonesia, dengan jumlah pemilih terbesar. Oleh karena itu, Eddy memperkirakan bahwa semua partai politik akan menurunkan kader terbaiknya di provinsi tersebut. “Kami akan mengerahkan kang Bima Arya Sugiarto dan Desy Ratnasari, kader terbaik kami,” tambahnya.

Meskipun demikian, Eddy mengatakan bahwa Komunikasi politik dengan partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) terus berjalan dengan baik menjelang Pilkada 2024. Menurutnya, KIM telah bersiap untuk mendukung calon secara bersama-sama, termasuk di Jawa Barat. “Kami telah mempertimbangkan nama-nama dalam PAN ini cukup lama, jadi kami yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk kami dorong,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini.

Hasil survei elektabilitas menunjukkan bahwa Ridwan Kamil menduduki posisi teratas dengan 45,6 persen, namun saat nama RK tidak dimasukkan dalam pilihan, Dedi Mulyadi berhasil menjadi favorit dengan persentase yang lebih tinggi. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan bahwa dalam simulasi dengan 6 nama calon gubernur, RK mendapat dukungan 45,6 persen dan Dedi 34,7 persen.

Namun, ketika nama RK tidak dimasukkan dalam survei, Dedi berhasil unggul dengan persentase yang lebih tinggi. Dalam simulasi dengan 3 nama calon, Dedi meraih 67,5 persen dukungan, mengalahkan Dede Yusuf dan Haru Suandharu. Dedi juga berhasil menempati posisi teratas saat bertarung dengan Bima Arya dan Ilham Akbar Habibie. Menurut Burhanuddin, hal ini menjadi pertimbangan bagi Golkar untuk tetap melibatkan Ridwan pada Pilgub Jabar agar tidak merugikan partai tersebut.

Survei Indikator dilakukan pada 20-27 Juni 2024 dengan melibatkan 1214 responden berusia di atas 17 tahun. Margin kesalahan diperkirakan sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen. Selain itu, survei tersebut menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi memiliki potensi untuk meraih dukungan yang tinggi dalam Pilkada Jawa Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *