Leicester City patut bersyukur karena Ruud van Nistelrooy akhirnya menerima tawaran mereka sebagai manajer baru. Sebelumnya, banyak klub lain yang juga mengincar Van Nistelrooy, namun Leicester berhasil mendapatkannya. Hal ini terjadi setelah Steve Cooper dipecat karena hasil buruk tim di awal musim ini. Saat ini, The Foxes berada di posisi ke-16 Klasemen Liga Inggris, hanya unggul satu poin dari zona degradasi.
Van Nistelrooy kini memiliki tugas berat untuk memimpin Leicester, meskipun pengalamannya dalam melatih di Inggris masih terbatas. Sebelumnya, ia hanya menjadi asisten Erik ten Hag di Manchester United selama empat bulan sebelum Ten Hag dipecat. Namun, Van Nistelrooy berhasil menunjukkan kemampuannya sebagai manajer interim dengan meraih tiga kemenangan dan satu seri bersama MU.
Keberhasilan singkatnya di Manchester United membuat Van Nistelrooy diminati oleh banyak klub lain. Namun, ia akhirnya memilih Leicester sebagai pelabuhan berikutnya. Van Nistelrooy mengungkapkan bahwa ia cukup terkejut dengan banyaknya tawaran yang datang setelah periode suksesnya bersama MU.
“Saya cukup terkejut melihat apa yang terjadi setelah laga-laga bersama MU, tiba-tiba saja tawaran itu berdatangan, banyak klub tertarik,” ujar Van Nistelrooy.
Meskipun hanya memiliki pengalaman melatih PSV Eindhoven pada musim 2022/2023, Van Nistelrooy berhasil meraih satu gelar Piala KNVB dan menjadi runner-up Liga Belanda. Selain itu, ia juga pernah melatih Jong PSV dan menjadi asisten pelatih Timnas Belanda di Piala Dunia 2024.
Dengan pengalamannya yang terbatas namun potensinya yang besar, Van Nistelrooy siap untuk menantang tantangan baru bersama Leicester City. Semoga keputusannya untuk bergabung dengan klub ini membawa kesuksesan bagi kedua belah pihak. Van Nistelrooy optimis bahwa kerjasama dengan Leicester akan menjadi langkah yang tepat untuk karirnya sebagai seorang manajer.